BUDAYA FASHION DI ERA GLOBALISASI MILENIAL

Fashion atau busana adalah segala sesuatu yang dikenakan pada tubuh, baik dengan maksud melindungi tubuh maupun memperindah penampilan tubuh. Busana pada umumnya suatu ekspresi atau ungkapan pribadi yang tidak selalu sama untuk setiap orang.

Fashion dan budaya konsumen adalah tentang konsumsi, representasi media dari industri fashion, aktivisme konsumen, kelas sosial, dan konsumsi yang mencolok. Budaya fashion tidak hanya sekedar meniru teman sebaya, tetapi menjadi ‘in fashion’ yang menangkap mood dan budaya fashion zaman. 

Terdapat 6 generasi yang ada di masyarakat, yakni silent generations yang lahir pada tahun 1925-1945, baby boomers yang lahir antara tahun 1943-1964, generasi X dengan tahun kelahiran yang berkisar antara 1965-1980, Generasi Y atau milenial yang mendominasi masyarakat sekarang. Orang-orang yang lahir pada tahun 1981-1994 masuk dalam kelompok generasi ini. Usai milenial, ada generasi Z yang lahir dari tahun 1995 hingga 2010 dan yang terakhir adalah generasi Alpha yang lahir setelah tahun 2010. 

Hidup di era berbeda dengan terpaan budaya populer yang berbeda tentunya akan mempengaruhi cara berpakaian dari kelompok generasi tertentu, mengingat fashion juga merupakan bagian dari budaya populer. Generasi milenial kerap disebut sebagai generasi yang spesial, sebab tidak hanya lahir pada era perkembangan teknologi, generasi ini juga merasakan transisi dunia sebelum teknologi yang semakin canggih ini mengambil alih sebagian besar kehidupan sekarang.

Seiring berkembangnya arus globalisasi saat ini membuat masyarakat Indonesia hampir kehilangan kebudayaan mereka sendiri terutama di kalangan remaja, karena banyak remaja yang menganggap budaya yang dimiliki bangsa sendiri adalah budaya yang kuno, salah satunya dalam bidang berpakaian. Hal ini disebabkan karena semakin pesatnya arus modernisasi di Indonesia memudahkan pengaruh perubahan sosial pola pemikiran masyarakat Indonesia yang awalnya tradisional menjadi modern, peristiwa ini sebenarnya memberikan dampak positif dan negatif dalam perkembangan di era milenial ini. 

Pada dasarnya masyarakat memakai baju panjang, memakai batik, jarik, dan kebaya sebagai ciri khas budaya lokal. Tetapi saat ini masyarakat Indonesia cenderung menggunakan pakaian dengan meniru-menirukan gaya orang barat, sedangkan produk sendiri kebaya dan batik mulai ditinggalkan, hal ini berawal ketika bangsa Eropa melakukan kolonialisasi di Indonesia yang membuat masyarakat peka terhadap gaya mode terlebih-lebih perkembangan teknologi informasi saat ini yang menjadi peluang bangsa Indonesia untuk melakukan peniruan terhadap mode berpakaian bangsa barat (Hanitzch, 2011, hal. 307).

Selain itu banyak masyarakat beranggapan bahwa pakaian produk Indonesia tidak nyaman dan ruwet cara pemakaiannya, anak muda kini lebih menyukai pakaian dari budaya luar yang terkesan simpel dan mudah dipakai. Pandangan yang beranggapan bahwa memakai busana Indonesia itu tidak nyaman dan menyulitkan dalam beraktivitas, itu menjadikan perilaku westernisasi, maka pada saat globalisasi  berkembang sangat pesat menjadikan bangsa Indonesia cenderung lebih mudah mengakses pemberitahuan dari luar. Kebudayaan berpakaian di Indonesia era globalisasi ini merupakan gaya berpakaian yang telah merubah masyarakat cenderung memilih produk luar negeri dibandingkan dengan produk dalam negeri.

What's your reaction?
1cool0bad0lol0sad

Add Your Comment


OBTAI RADIO, OBROLAN SANTAI MENGINSPIRASI..!!!

OBTAI RADIO RADIONYA KAMPUS TERCINTA..

MENGUDARA MENEMANI MAHASISWA DENGAN OBROLAN-OBROLAN YANG SANTAI TAPI MENGINSPIRASI…

© 2024. All rights reserved.

© 2024. All rights reserved.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE