Kasus cacar monyet yang sudah menyebar di 75 negara dan wilayah telah mencatat lebih dari 16 ribu kasus. Namun, Indonesia dinyatakan masih negative cacar monyet
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus melaporkan sudah ada 75 negara dan wilayah yang telah mencatat lebih dari 16 ribu kasus. Lalu, menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut sudah ada sembilan suspek pasien cacar monyet di Indonesia. Namun berdasarkan hasil tes, seluruh suspek dinyatakan negatif cacar monyet. Meski belum memiliki kasus cacar monyet, bukan berarti Indonesia bersantai dan tidak mewaspadai diri dalam menghadapi segala potensi yang bisa saja terjadi.
Cacar monyet alias monkeypox adalah penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus langka dari hewan (virus zoonosis), yaitu virus yang termasuk dalam kelompok Orthopoxvirus. Virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan, seperti tupai, monyet atau tikus, yang terinfeksi virus monkeypox.
Monyet adalah inang utama dari virus monkeypox. Oleh sebab itu, penyakit ini disebut dengan cacar monyet. Kasus yang menular dari monyet ke manusia pertama kali ditemukan pada tahun 1970 di Kongo, Afrika Selatan.
Pada awalnya, penyakit cacar monyet memiliki gejala yang serupa dengan cacar air, yaitu bintil berair. Seiring perkembangan penyakit, bintil berair berubah menjadi bernanah dan menimbulkan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan akibat pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak
Penularan virus monkeypox juga dapat terjadi lewat kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi. Sedangkan jika menyebar antarmanusia dapat melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit. Penularan juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi, seperti pakaian penderita. Namun, penularan antarmanusia membutuhkan kontak yang lama.
Bahaya penyakit ini dapat dicegah dengan efektif melalui vaksin. Antivirus untuk pengobatan cacar monyet masih terus diteliti secara lebih lanjut.
“Meskipun cacar monyet dikonfirmasi belum ada di Indonesia, kita tetap harus taati protocol kesehatan yaa loversss!!”
Writer : Tasya Ardhana