GENERASI MUDA DAN ILMU PENGETAHUAN

Generasi muda adalah golongan manusia yang berusia 0 – 35 tahun. Secara sosiologis dan praktis, anggota atau pribadi-pribadi yang masuk dalam kelompok itu memiliki pengalaman yang sama, khususnya peristiwa besar yang dialami secara serentak oleh seluruh masyarakat, misalnya generasi pembangunan.

Generasi muda sudah sering kita dengar, yang selalu dihubungkan dengan berbagai karakteristik atau ciri-ciri serta potensi yang melekat dalam diri generasi muda. Perlu dibatasi terlebih dahulu bahwa dalam konteks ini yang dimaksud dengan generasi secara etimologis berarti keturunan yang mempunyai hubungan darah. Sedangkan dalam ilmu pengetahuan kemasyarakatan, pengertian generasi dirumuskan sebagai berikut. 

  1. Periode antara waktu kelahiran orang tua dan anak mereka. 
  2. Semua anak dari seorang ayah atau ibu, atau sepasang ayah ibu, meskipun mencakup suatu jangka waktu yang panjang. 
  3. Perhitungan tenggang waktu historis yakni kurang lebih 30 tahun.
  4. Kontemporer, siapa saja dari yang baru dilahirkan sampai dengan orang yang tertua yang hidup bersamaan pada saat yang sama.
  5. Kuval (Coeval), barang siapa yang usianya sama dan dibesarkan, menjadi dewasa dan tua pada kurun waktu yang sama. 

Generasi muda atau juga sering disebut kelompok muda, dalam konteks kehidupan manusia, merupakan bagian dari suatu masyarakat dengan usia dan fungsi yang strategis. (Kurniadi, 1987). Generasi muda, yang diyakini memiliki banyak potensi atau keunggulan tertentu. Di samping itu, istilah generasi muda sering dikaitkan dengan semakin maraknya berbagai perilaku generasi muda yang melanggar aturan-aturan yang berlaku, seperti mabuk-mabukan, pelecehan seksual, pemalakan, mengonsumsi narkoba, dan sebagainya. 

Jika psikologi melihat generasi muda dalam rentang perkembangan psikologi baik fisik maupun mental, maka kajian politik lebih menekankan kepada sifat-sifat seseorang di antaranya revolusioner dan menentang status quo, serta sifat-sifat lainnya sebagaimana dikemukakan oleh Ferrari dalam hukum pewarisan politiknya, yakni siap siaga, reaksioner, dan menggetarkan. Jadi, diperoleh pemahaman bahwa pandangan politis pemuda bukan melihat dari segi usia dan perkembangan psikologisnya, melainkan lebih menekankan pada aktivitas berpikir dan aktivitas politik. 

Ilmu pengetahuan atau sains adalah suatu usaha sistematis dengan metode ilmiah dalam pengembangan dan penataan pengetahuan yang dibuktikan dengan penjelasan dan prediksi yang teruji sebagai pemahaman manusia tentang alam semesta dan dunianya. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti.

Ilmu pengetahuan berasal dari bahasa Latin Scientia atau dalam bahasa Inggrisnya science dan sudah dimasukkan dalam perbendaharaan kamus bahasa Indonesia menjadi sains. Sementara pengetahuan secara harfiah dalam bahasa Inggrisnya adalah knowledge.

Ilmu pengetahuan (sains) merupakan pengetahuan yang bersifat metodis, sistematis, dan logis serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sementara pengetahuan (knowledge) adalah pemahaman akan suatu hal yang bersifat spontan tanpa perlu pengamatan dan penelitian yang mendalam.

Semua ilmu pengetahuan menunjukkan langkah umum yang sama yang disebut metode ilmiah. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan adalah suatu metode khusus yang telah dikembangkan secara berangsur-angsur sepanjang abad untuk meningkatkan pengetahuan kita mengenai dunia ini.

Ciri-Ciri Ilmu Pengetahuan

1. Empiris 

Ciri ilmu pengetahuan diperoleh lewat proses pengamatan, penelitian, percobaan terlebih dahulu. Dari proses panjang itulah yang akhirnya melahirkan pengetahuan. 

2. Radikal 

Maksud dari radikal bukanlah kebebasan tanpa aturan. Tetapi lebih fokus upaya untuk menguraikan sampai ke akar persoalan dan lebih menekankan pada esensinya.

3. Sistematis 

Dikatakan sistematis karena ilmu yang sudah ditemukan kebenarannya, perlu disebarluaskan. Karena tidak semua orang awam tahu maksud dari peneliti atau penemu ilmu pengetahuan tersebut. Maka dari segi penyampaian atau penyebarluasan ilmu pengetahuan harus disusun secara sistematis. 

Tujuannya agar masyarakat bisa menangkap dan mudah memahami. Ketika mudah dipahami, setidaknya orang akan bisa mempraktekan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari. 

4. Objektif 

Sifat ilmu pengetahuan harus objektif. Maksud objektif tidak memihak. Adapun manfaat sifat objektif, yaitu menghilangkan prasangka atau penilaian negatif orang lain. 

5. Analitis

Ciri yang sudah pasti, tentu saja ilmu tersebut dibuat secara analitis. Dimana disampaikan secara rinci, kritis dan menyeluruh. Jadi tidak ada yang nama nya membeda-bedakan persoalan atau perannya. 

6. Verifikatif 

Maksud dari verifikatif adalah, ilmu pengetahuan harus sudah melalui pengujian berkali-kali. Pengujian ini sebagai bentuk pertanggungjawaban dan mencari jawaban sempurna terkait pertanyaan yang selama ini mungkin masih dipertanyakan. Dengan kata lain, ilmu pengetahuan harus dapat dikomunikasikan. 

7. Logis 

pengertian Ilmu pengetahuan secara roligs diperoleh melalui metodologi penelitian dan disusun secara logis. Tujuannya untuk mencapai keseluruhan solusi dan pesan

8. Bersifat Ilmiah 

Ilmu pengetahuan bersifat ilmiah dan proses peroleh ilmu pengetahuan memang dilakukan secara serius dan bersungguh-sungguh. 

9. Kritis 

Dikatakan kritis apabila teori tersebut tidak lagi ditemukan teori definitive. Selain kritis ilmu pengetahuan sebagai keterhubungan teori dengan kasus yang sekarang tengah terjadi. 

Itulah kesembilan ciri pengertian ilmu pengetahuan. Dari ciri di atas menunjukan bahwa ilmu pengetahuan itu bukanlah ilmu yang abal-abal. Butuh proses panjang, maka tidak heran jika kita harus membayar banyak uang demi memperoleh ilmu pengetahuan.

What's your reaction?
0cool0bad0lol0sad

Add Your Comment


OBTAI RADIO, OBROLAN SANTAI MENGINSPIRASI..!!!

OBTAI RADIO RADIONYA KAMPUS TERCINTA..

MENGUDARA MENEMANI MAHASISWA DENGAN OBROLAN-OBROLAN YANG SANTAI TAPI MENGINSPIRASI…

© 2024. All rights reserved.

© 2024. All rights reserved.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE